Archive for Januari 2016
Curse Of The Vampire
1
apa yang sebenarnya ada didalam ruangan tersebut? dan apa yang menariknya untuk memasuki ruangan tersebut?
Description
Akarui izumi
atau Zumizumi Rui seorang model memiliki sebuah project majalah bertema
hollowen, untuk itu ia sedang menguji nyalinya agar ia dapet memerankan
character dalam seisi pemotretan lusa besok. dengan mendatangi sebuah yang
berada dibilangan daerah Kyoto , yang tiba tiba mendapati sebuah ruangan
terbesit ketertarikan untuk memasuki ruangan tersebut. dan ia mendapati sebuah
kejanggalan, hingga ia memberanikan diri memasuki ruangan tersebut.
apa yang sebenarnya ada didalam ruangan tersebut? dan apa yang menariknya untuk memasuki ruangan tersebut?
--------------------------
Awal yang
indah … ?
Upacara penerimaan murid baru telah usai
beberapa menit yang lalu, para murid berkelompok berdasarkan kelasnya masing
masing. Mereka bersiap memasuki kelas masing masing, beberapa dari mereka sudah
mengenal saat di SMP lalu. Sementara yang lainnya masih canggung dengan suasana
baru yang mereka lihat saat berada di Genius Gakuen.
Seorang gadis dengan tinggi 168
sentimeters dengan surai coklat gelap yang dikepang 2 dan bermegane dengan
frame berwarna serasi dengan surainya, berdiri dengan membaca buku yang entah
apa judulnya. Nama “Akarui Izumi – X2” yang tertera pada name tag yang
terbordir di bajunya. Sama seperti gadis lain yang berada di Genius Gakuen, di
menggenakan seragam sailor dengan kerah berwana hitam dengan garis putih
dipadukan dengan dasi berwarna merah yang dibentuk menyerupai pita, rok hitam
diatas lutut dipadukan dengan kaos kaki panjang hingga lutut dan sepatu
pantofel hitam.
Gadis yang bernama Akarui Izumi sebut saja
ia Aka, sedang berdiri sambil membaca buku yang berada ditangannya, membiarkan
celotehan gossip teman temanya yang membicarakan para senpai yang yang tampak
keren ‘dimata mereka’. Hingga mereka membicara salah satu idol model top agency
sugar sugar yang sedang naik daun. Membuat Aka melebarkan telinganya
mendengarkan komentar komen tar mereka tentang model top ‘ZumiZumi Rui’
“Aka menurut mu bagai mana mungkin tidak
gossip yang beredar mengenai ‘Zumizumi Rui akhir akhir ini yang bilang ia
terdaftar disekolah kita ? kau percaya itu tidak?” salah satu temannya
menyenggol Aka yang sedang asyik dengan bukunya
“Aka mana tahu tentang ‘ZumiZumi Rui’ ia
saja tidak tertarik pada majalah atau pun fashion fashion yang ada” timpal
Lucia salah satu sahabat nya sejak ia SMP
“ah benar, Aka kan selalu saja berkelimang
dalam dunia didalam buku buku itu, mana mungkin Aka tahu hal seperti itu Lucia”
timpal salah satu temannya yang diketahui bernama yuka
“akh, tentu saja. Membaca buku lebih
bermanfaat ketimbang membaca majalah atau pun tentang fashion” Aka menimpali
kedua sahabatnya “kau tahu membaca buku akan lebih menambah wawasan mu”
Percakapan tentang senpai dan Idol itu pun
bergulir hingga mereka memasuki ruangan kelas. Aka hanya menyimak celotehan gosip
mereka yang menurutnya sangat tidak bermanfaat itu.
Ponsel akarui berdering, sebuah SMS baru
saja masuk. Akarui mengerjap pelan, terganggu dengan suara ponselnya saat masih
berada didalam kelas. Gadis itu mengambil ponselnya yang masih berada didalam
tas nya, dan segera membuka SMS tersebut.
Hal yang pertama yang didapatkannya
setelah membuka SMS tersebut ialah sebuah pekerjaan yang baru saja dikirimkan
oleh menejernya. Akarui mengerjap pasrah ‘hn, hari pertama masuk
sekolah sudah dapat pekerjaan baru. Tidak bisa kah aku beristirahat sebentar
saja’
Akarui segera memasukan kembali ponselnya
kedalam tasnya, tubuhnya terasa lemas tidak bersemangat. Bagaimana mungkin saat
hari pertama sekolah ia sudah harus menerima pekerjaan yang baru. Jika diingat
ingat dalam beberapa bulan terakhir akarui telah dibanjiri dengan beberapa
perkerjaan hingga ia masuk sekolah sepertinya semua pekerjaan tidak bisa diajak
bekerja sama dengannya.
“Aka, saat bel istirahat berbunyi
bagaimana jika kita makan bento bersama diatap ? sepertinya menyenangkan
memakan bento diatap?” Yuka menyentuh akarui sambil berdeham pelan.
“Eh, engg” Akarui yang sedang melamun
sesaat setelah memasukan ponselnya menjawab dengan senyum yang ramah “iyah
tentu saja kenapa tidak”
Bel istirahat berdenting nyaring, murid
murid satu per satu berhamburan keluar kelas untuk menikmati waktu
istirahat mereka.
Akarui, Yuka dan Lucia ikut berhamburan
keluar kelas, mereka menuju atap gedung. Di Genius Gakuen menyediakan tempat
tempat khusus selain atap gedung untuk para murid mulai dari kantin, mini
market, café, taman, hingga fasilitas pendukung sekolah lainnya. Akarui dan
kedua sahabatnya itu menuju atap untuk makan bekal disana.
Disela-sela perjalanannya akarui berhenti
sejenak, mengambil ponselnya dan menelpon sang manager untuk menanyai masalah
pekerjaannya selanjutnya. Tentu saja hal itu dilakukannya tanpa diketahui kedua
sahabatnya tersebut.
“moshi-moshi, apa menurut mu aku harus
mengambil pekerjaan itu sedangkan aku kau tau bukan aku baru saja ingin
bersantai sejenak dan memfokuskan diri pada sekolah ku” jelas akarui pada
shibuki sang managernya.
“ ………………… ”
“souka? Hmn baikalah. Nanti kita akan
bertemu di kantor saja. Sepulang sekolah ku dari sini nanti aku akan liat isi
kontraknya” jelasnya dengan lemas
“ ……………….. ”
“iyah, tolong urus saja. Jangan sampai ada
paparazie atau apapun aku tidak ingin ada scandal seperti terakhir itu”
“ ………………. “
“iyah baiklah, arigatou” sambil memasukan
handphone nya kedalam saku dan mulai berjalan keatap.
Akarui berjalan kearah atap, ia melihat
segelintir siswa dan siswi yang bisa menjalani hari pertama disekolah dengan
nyaman dan santai, terbesit perasaan iri terhadap mereka. Yah bagaimana tidak,
bisa dibayangkan bukan ? ia harus merangkap menjadi idol sekaligus seorang
pelajar dalam waktu yang bersamaan. Semua itu ia lakukan atas dan dasar alas an
yang memeang harus ia lakukan, bisa dibilang semua nya hanya karena
keterpaksaannya saja. Yah tentu saja semua itu karena maslaah yang membelit
keluarganya.
Flasback on
Ditengah pekarangan rumah nan luas
diselimuti awan menghitam yang menitikkan air membasahi pekarangan tersebut,
terlihat seorang gadis kecil berumur 8thn tengah berdiri dihadapan sebuah makam.
Gadis kecil yang masih tidak mengerti apa – apa, gadis kecil yang seharusnya
masih memerlukan curahan kasih dan saying keluarga. Tapi tidak untuk nya, yah
kecelakaan pesawat yang menimpa kedua orang tua nya telah merampas semua yang
ia miliki keceriangan kebahagiaan kenyamanan bahkan kasih saying. Tak sampai
disitu, kenyataan bahwa kedua orang tuanya yang juga terbelit hutang
piutang yang mengakibat kan semua asset yang dimiliki oleh kedua orang tua
tersebut habis terjual bahkan semua itu masih belum mampu melunasi hutang
yang ada. Hingga hanya tersisa rumah itu satu – satunya, yah tidak terbesit
sedikit pun untuk menjual rumah, dimana semua kenangan yang indah telah terukir
disana. Hingga ada seseorang yang iba terhadap nya dan mulai mengasuh anak tersebut
sampai menjadikannya model.
“akarui, kau tinggal lah bersama ku akau
akan menjaga mu dan aku akan membantu mu melunasi hutang-hutang ada. Apa kau
mau ?” Tanya seorang wanita muda pada akarui
“t-tapi aku tidak ingin keluar dari rumah
ini, apapun akan aku lakukan asal semua hutang bisa lunas dan tidak perlu
menjual rumah ini shibuki-neechan” tukas akarui sambil menangis
“hn .. tentu saja tidak aku, bagai mana
jika kau bekerja? Uang yang kau hasil kan bisa kau gunakan untuk membayar
hutang mu. Bagaimana menurut mu ?” Tanya shibuki sambil mengelus rambut akarui
“bekerja ? aku harus bekerja apa neechan?
Aku masih terlalu kecil dan aku tidak terbiasa bekerja neechan” katanya
menangis tersedu
“hn, benar juga, pekerjaan yang tidak
terlalu membebani kau yah” katanya menimang nimang memikirkannya.
“hn bagaimana jika akarui bekerja sebagai
model? Nanti aku akan mengorbitkan mu. Kebetulan aku memiliki kenalan disalah
satu majalah” sambung shibuki
“tentu saja, aku akan ikut kata neecha,
apapun itu akan aku lakukan asal rumah ini tidak dijual. Karena Cuma rumah ini
saja yang sekarang aku miliki. Semua kenangan, kenyamanan keceriaan ku terdapat
disini. Dan laki mendiang kedua orang tua ku pun ada disini” jelasnya sambil
menangis tersedu
Setelah berbincang bincang bersama teman
teman wanita itu ( shibuki ) akarui pun yang saat itu masih kecil mulai
menjajaki dunia modeling, mulai dari pahit hingga manis seperti sekarang atau
lebih bisa dibiasa disebut naik daun kariernya tetap berjalan bersama shibuki
yang kini resmi menjadi manager nya sejak hhutang piutang milik keluarga
selesai 3 thn yang lalu.
Flashback Off
Sesaat setelah pikirannya menerawang
menembus nirwala diujung sana melewati masa – masa pahitnya. Akarui tersadar ia
telah sampai diatap dan kini sedang duduk dihamparan atas gedung sekolah
bersama sahabat sahabatnya. Yang entah sejak tadi membicarakan apa, akarui
tidak terlalu mengambil pusing hal tersebut. Jam istirahatnya dihabiskan
bersama sabahabat sahabatnya.
Hingga jam pelajaran dimulai kembali
akarui ,asih tidak terlalu focus pada apa yang diajarkannya. Akarui masih
memikirkan pekerjaan yang sudah menantinya dikantornya. Yah ia memang tidak
bisa santai sedikit seperti anak anak yang lain, jika seditik saja ia
tinggalkan semua akan berantakan, yah kira kira begitulah pemikiran akarui
utnuk saat ini.
Sampai jam pelajaran hari ini selesai,
akarui pun terburu buru meninggalkan ruang kelasnya dan sahabatnya. Akarui
berjalan menuju kanrtor agency nya yang ia bangun bersama shibuki managernya
yang sudah ia anggap sebagai kakkanya itu.
Akarui pun sampai disebuah gedung
bertingakat yang berada ditengah tengah kota yang dibangun untuk kantor
agencynya. Akarui berjalan dengan sangat terburu buru karena takut ada yang
memergokibnya, because sampai saat ini belum ada yang tau kalau akarui yang
terlihat sangat amat sederhana tampilannya menjelma menjadi idol yang
berkharismaik.
Akarui prov
Akhirnya aku sampai juga disni, dimana
tempat ku mencari uang untuk menghidupi ku dan shibuki sebagai tanda
terimakasih ku dan saying ku tentunya. Aku berjalan lurus kearaj lift dan
memencet tombol 5 paling atas pada tembok tersebut. Yah mungkin kalian mungkin
heran kenapa aku bisa masuk kesini dengan mudah dan gampang dan tentunya tanpa
diketahui bahwa aku adalah ‘Zumizumi Rui’ tentu saja itu pun juga karena aku
disiini mengaku sebagai adiknya shibuki selaku kepala agency disini. Yah aku
dan shibuki telah memang banyak kemiripin tak heran memang jika aku dianggap
sebagai adiknya shibuki.
Ting … tong …
Bunyi lift, yah bunyi lift yang menandakan
bahwa aku telah sampai pada lantai paling atas, terang asaja aku langkahkan
kaki menuju ruangan shibuki. Dengan perasaan yang tak karuan antara kesal dan
senang menerima job yang datang saat hari dimana seharusnya aku menikmati hari
pertama menginjak kan masa masa SMA ku. Yah ku ayunkan gagang pintu hingga
pintu tersebut terbuka, dan kulangkahkan kakiku memasuki ruangan tersebut.
Terlihat seseorang wanita yang duduk sedang mabaca secarik kertas selembar yang
berada ditangannya. Tak elang lagi aku menghamburkan diriku kearahnya.
“shibuki-neechan .. “ rengek ku pada
shibuki sambil memeluknya
“kau sudah datang aka-chan, dan kau kenapa
malah merengek?” Tanya sambil mengelus lembut rambut ku
“aku lelah, dan kau juga kenapa pake
segala menerimanya, neechan tau kan aku sedang memfokuskan pada hari hari
pertama disekolah?” tanyaku merajuk padanya
“iya aku tau, tapi jika kita menolak pasti
semua kecewa dan tidak aka nada lagi job yang akan datang menghampiri kita. Kau
mau itu?” katanya menjelaskan pada ku
“iyah iyah aku tau, maaf kan aku. So jadi
mana pekerjaan yang harus aku lakukan lagi ?” Tanya ku
“ini, pekerjaan yang berbeda dari
sebelumnya dimana kau akan berperan sebagai wanita yang bersanding dengan iblis
yah dan lagi orang itu ingin kau totalitas dalam menghayati peran itu untuk
sesi pemotretannya” jelasnya panjang lebar
“oh, jadi temanya kali ini adalah hallowen
yah, hn aku baru kali ini mendapat tantangan begini. Tapi akan aku coba aku
akan melatih ke actingan ku neechan” katanya ku bersemangat dengan senyum
menghiasi pipi.
Sesaat setelah melihat kontrak itu aku
berjalan keluar meninggalkan shibuki neechan yang masih bergelut dengan kontrak
kontrak lainnya. Aku mencari cara bagaimana cara ku mendapatkan feel yang
seperti itu, sedanga ku saja ditakutin sedikit langsung takut. Saat sedang
pusing memikirkan itu terdengar bisik-bisik segelintir orang.
“kau tau, katanya tak jauh dari sini
tepatnya 3gang dari sini ada sebuah mansion yang menyeramkan”
“akh iyah aku dengar gossip itu tapi aku
tidak percaya”
Saat mendengar itu semua terbesit
dipikiran ku untuk mencoba memasuki rumah itu dan yah, benar saja saat waktu
pulang aku tidak langsung pulang karena ingin berjalan kerumah yang tadi jadi
bahan pembicaraan di kantor agency ku itu.
---------------
sunyi senyap menyelimuti sebuah mansion
yang berada dibilangan daerah Kyoto, terasa dingin dan hawa yang sangat teramat
mencekam. Terpancarkan oleh mansion itu. Tak seorang pun yang berani datang
kesana, kecuali gadis itu. Ada sekelebat rasa takut menghampiri gadis itu, tapi
semua itu dihiraukannya. Ia tetap berjalan memasuki gerbang tua yang ditafsir
tak kalah tua dengan rumah peninggalan kedua orang tuanya. Ia masuk dengan
harapan tidak akan merasa kan ketakutan terhadap hal hal mistis. Yah jika saja
bukan karena pekerjaan yang akan ia lakukan dalam waktu kurang dari 2minggu
ini, ia tak akan mau untuk seperti ini.
Langkahnya pun terhenti didepan sebuah
pintu besar,ia memutar gagang pintunya dengan perasaan yang kacau. Terlihat
gelap dan hanya ada beberapa perabotan yang telah usang tapi masih terawat. Ia
terus berjalan lebih dalam kerumah itu dengan tetap memerhatikan sekeliling dan
terus menambah kewaspadaannya.
Saat ia memasuki tiap tiap ruangan terasa
biasa saja sekalipun sedikit hawa dingin menyelimutinya, hingga ia memasuki
sebuah ruangan yang menurutnya paling istimewa yang terlihat dari pintu kamar
yang diberi ornamen merah kehitam hitaman itu. Didalam ruangan itu ia tak
melihat sebuah kejanggalan, hingga matanya terkunci pada satu titik dimana ia
melihat dari depan pintu sebuah peti persegi panjang berada didlam ruangan itu.
Dengan rasa penasaran yang menyelimutinya ia mendekatinya hingga ia dikejutkan
dengan sesosok pemuda yang berada disebuah tempat tidur kaca atau bisa disebut
peti.
Dengan jantung yang berdetak kencang,
ingin rasanya ia pergi dari sana sekrang juga, tapi ada perasaan penasaran juga
yang menyelimutinya. Ia pun memutuskan untuk membuka peti tersebut, dan saat ia
akan menyentuh sesosok pemuda tersebut, pemuda itu pun membuka matanya. Dengan
gerakan reflex yang ia miliki akarui pun mundur hingga ia menabrak sebuah
lemari yang berada tepat dibelakangnya. Dan alhasil ia tak bias kemana
mana hingga sesosok pemuda itu menghampirinya dan melotot kearahnya.
Pemuda itu pun memegang dagunya dan
menengadahkan dagunya keatas, hal itu membuat akarui semakin gemetaran dan
ketakutan.
‘siapa kau, yang sudah membangunkan
tidur ku selama ini’ kata pemuda itu dengan tatapan yang tajam.
‘a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud? Dan siapa kau ?’
Tanya sedikit ragu setelah mendengar pemuda itu yang terbangun dari tidurnya.
‘apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari
tidur ku ?’ Tanya pemuda itu tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
‘a-aku tidak ingin apa-apa’ katanya ragu dan memalingkan wajah nya
dari tatapan pemuda dihadapannya itu ‘ma-maaf jika aku eun .. telah
membangunkanmu’ sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak
meninggalkan tempat itu.
‘cih, tidak sopan’ gerutu pemuda itu sambil terbesit seutas senyum
di bibirnya ‘kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa
lepas dari ku’ kata pemuda itu seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan
gadis itu hendak menghentikannya.
Akarui terlonjak saat mendapati pemuda itu telah berada
didepannya, seingatnya ia telah meninggalkan pemuda itu dan bagaimana mungkin
pemuda itu kini telah berada dihadapannya. Dengan sedikit rasa keberanian yang
dimiliki akarui ia pun mencoba mengeluarkan suaranya sebisanya.
Dengan sekali tarikan nafas dan menghembuskannya perlahan ‘aku
sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, dan aku tidak tau
jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta maaf dan aku akan
pergi permisi’ kata akarui membalas tatapan tajam pemuda itu dan seketika itu
ia berlari dengan kencang sebelum pemuda itu bereaksi.
Zinggg………
Ada perasaan aneh sesaat setalah akarui membalas tatapan dari
pemuda itu, entah perasaan apa itu tapi yang ia tahu bahwa seperti ada sengatan
listrik yang terjadi diantara ia dan pemuda itu. Tapi perasaan aneh itu
dihilangkannya setelah ia tersadar tidak aman untuknya jika lebih lama berada
ditempat itu. Akarui pun berjalan menerobos pintu gerbang mansion itu dengan
tergesa-gesa.
Akiyama Prov ..
Saat masih tergaja dalam tidurnya, akiyama merasa gelisah atas
perasaannya saat ada seseorang yang seakan memintanya untuk terbangun dari
tidurnya. Perasaan itu semakin makin menusuk dan semakin kuat ia rasakan.
Hingga ia merasakan ada sesuatu yang memaksanya untuk membuka mata, saat ia akan
membuka matanya didapatinya seorang gadis yang terlonjak kaget. Dengan
kesadarannya yang belum pulih benar benar ia menatap tajam gadis itu yang
secara perlahan mundur kebelakang.
‘siapa gadis itu? Dan kenapa ada perasaan aneh’ pikirnya dalam
hati yang masih bingung dengan perasaannya. Hingga tiba tiba ia mendengar
sebuah benturan tidak dari arah gadis itu, yah gadis itu menabrak sebuah
lemari. Hal itu membantu mengembalikan kesadarannya dan ,meyampingkan
pikirannya yang tadi. Dengan perlahan ia mendekati gadis itu dan manatap tajam
matanya, ia pun memegang dagu dan menengadahkan dagu gadis itu keatas.
‘siapa kau, yang sudah membangunkan tidur
ku selama ini’ kata akiyama dengan tatapan yang tajam
‘a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud? Dan siapa kau ?’ Tanya
gadis itu yang terlihat sedikit kakutan dari reaksi tubuhnya.
‘apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari
tidur ku ?’ Tanya akiyama tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
‘a-aku tidak ingin apa-apa’ katanya ragu dan memalingkan wajah nya
dari tatapan pemuda dihadapannya itu ‘ma-maaf jika aku eun .. telah
membangunkanmu’ sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak
meninggalkan tempat itu.
‘cih, tidak sopan’ gerutunya sambil terbesit seutas senyum di
bibirnya ‘kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa lepas
dari ku’ kata akiyama seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan gadis itu
hendak menghentikannya.
Sesaat tidak ada reaksi dari gadis itu, yang ia tahu hanya rasa
ketakutan yang mungkin gadis itu rasakan karena masih terlihat jelas jika gadis
itu gemetaran. Hingga saat gadis itu mendongakkan wajahnya dan manatap balik
matanya hingga mata keduanya bertemu, ada perasaan aneh menghampirinya.
Perasaan yang tadi sempat ia rasakan yang membuatnya terbangun, dan perasaan
yang menariknya untuk mendekat serta memeluk gadis itu. Belum selesai pikirnnya
menelaah siapa sebenarnya gadis itu, gadis itu itu sudah angkat bicara.
‘aku sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu,
dan aku tidak tau jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta
maaf dan aku akan pergi permisi’ kata akarui yang sesaat kemudian berlari
menjauh dari tempatnya berada.
Akiyama yang masih tidak bergeming dari tempatnya, masih mencoba
mencerna semua yang terjadi dan yang ia rasakan. Hingga gadis itu menghilang
dibalik pintu, ia sadar akan kepergian gadis itu dan tidak ada niatan untuk
mengejarnya sebelum ia mengerti akan semua yang terjadi. Dan tanpa sadar
terlintas dipikirannya,
‘apa mungkin dia adalah orangnya? Dan jika benar dia orangnya maka
tidak sulit untuk ku menemukannya’ seutas senyum tanpa arti tergambar
diwajahnya ‘tunggulah aku akan menemui mu’.
Dan dengan langkah yang penuh percaya diri ia keluar dari
kamarnya, yah ia keluar dari tempat persembunyiannya selama ia tertidur.
Langkahnya begitu pasti membuka pintu rumahnya yang selama 15thun ini tertutup
rapat. Ada seutai harapan dengan seutas senyum tersungging diwajahnya,
memikirkan tidak akan lama lagi tiba saatnya untuk nya bertemu dengan gadis itu
lagi.
Matahari mulai menyongsong dan
menyombongkan dirinya dengan kilauan sinarnya, yang mulai menembus kaca
memenuhi ruangan yang didominasi dengan warna biru laut itu. Dengan ditambah
ornament ornament hiasan dinding bergambar pemandangan pemandangan yang membuat
kenyamanan tersendiri dengan tatanan tatanan ruangan yang sedemikian rupa
menambah kesan luas.
Ditengah – tengah ruangan terletak
tempat tidur berukuran king size dan terlihat seorang gadis yang masih
terlelap dalam tidurnya. Tidak jauh dari tempat gadis itu berada, tepat didepan
pintu terlihat seorang gadis lain dengan paras tak kalah cantik dan menariknya
dengan gadis yang tertidur itu.
‘aka-chan, mau sampai kapan kau bermalas
malas begitu? Bangun lah .. kau tidak ingin terlambat bukan?’ kata gadis yang
tadi berada didepan pintu dan telah berpindah disamping tempat tidur
‘uhh.. shibuki-neechan bisa kah aku tidur
sebentar lagi, 5menit lagi .. kumohon’ katanya pada gadis yang bernama shibuki
itu dengan merengak
‘dasar, masih saja tidak berubah padahal
sekarang kau sudah bukan anak anak lagi’ katanya menggelengkan kepala melihat
kelakuan akarui yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri. ‘sudah pokonya aku
tunggu dimeja makan, jangan lama lama aka-chan’ berjalan keluar kamar
‘uhh.. iyah iyahh neechan..’ kata akarui,
yang diiringin langkahnya turun dari tempat ternyamannya.
Dia berjalan menuju kamar mandi, mengambil
handuk di tempatnya dan menutup kamar mandi. Selama hampir 30 menit ia berada
didalam kamar mandi dan kini ia keluar dengan sudah berpakain lengkap. Dengan
cepat ia berdandan didepan meja riasnya, dan setelah selesai ia langsung
menyambar tasnya dan berjalan keluar kamarnya.
Dia berjalan kearah ruang makan, dan
didapatinya shibuki-neechan wanita yang di sayanginya sekaligus keluarnya satu
taunya yang ia miliki saat ini. Dia berjalan lurus kearah shibuki-neechan dan
mencium pipinya dari samping. Dan langsung mengambil tempat duduk disebelah
kanan wanita itu.
‘apa tidak bisa lebih cepat lagi
aka-chan?’ katanya masih sibuk mengoles selai diatas roti tawar ditangannya
‘hehehe .. gomenne neechan, habis aku
lelah sekali’ kata akarui seraya menyambar roti yang telah dioles kan shibuki
tadi.
‘iyah, aku tau. Tapi aku senang dan bangga
pada mu kau bisa menyelesaikan pemotretan sekaligus iklan itu’ katanya seraya
ikut melahap roti ‘ditambah kau bisa menghilangkan rasa ketakutan mu akan hal
hal mistis’ lanjutnya
‘ahaha, itu semua kan karena
profesionalitas ku dan terlebih untuk neechan juga’ katanya menanggapi
perkataan shibuki dengan santai.
‘hn, tentu. Tapi aku penasaran bagaimana
cara mu menghilangkan ketakutan mu dalam waktu hanya 2minggu?’ tanyanya
penasaran pada akarui yang ia tau akarui memiliki ketakutan berlebih dengan hal
itu.
Sesaat dia terdiam, mendegar lontaran
pertanyaan dari nee-channya. Dia tidak tahu apa yang harus dikatannya,
mungkinkah dia ceritakan hal yang dialaminya ? pasti lah nee-channya akan
khawatir dan ia tidak ingin membuat nee-channya khawatir. Masih jelas
ingatannya apa yang menimpanya 2minggu lalu, disebuah mansion tak jauh dari
tempat agencynya berada. Mengingatnya mebuatnya bergidik ngeri, seketika itu ia
menggelengkan kepalanya reflex.
‘aka-chan? Kau tidak apa apa?’ Tanya
shibuki khawatir melihat ekspresi akarui yang tiba tiba berubah.
‘ehh .. eun iyah aku tidak apa apa ko’
katanya tertegun ‘oh yah aku berangkat dulu, sudah waktunya aku berangkat.
Terimakasih untuk sarapannya’ katanya berlalu begitu saja.
‘heh’ shibuki masih bingung apa yang
terjadi sebenarnya pada akarui, ia seolah berubah pendiam lagi. Padahal jika
hanya ada mereka berdua akarui tidak pernah diam seperti tadi. Rasa khawatir
mulai menyelimuti shibukhi.
Akiyama prov
Udara panas matahari pagi mulai menghangat
kan sekeliling gedung putih, terlihat beberapa murid berlalu lalang menyusuri
jalan ke gedung putih. Aku berdiri menatap gedung putih yang bertulisan ‘Genius
Gakuen’ aku langkahkan kaki ku memasuki gedung putih, terasa berbeda tapi tetap
memancarkan aura yang sama. Yah sangat terlihat banyak sekali perubahan yang
terjadi dikota ini, kemajuan nya sangat berkembang pesat. Aku terus berjalan
menuju ruang kepala sekolah, yah mungkin memang banyak yang berubah tapi tata
cara untuk masuk kesekolah tidak berubah bukan? Masih harus melalui proses yang
berteletele. Yah kini aku sampai tepat didepan ruang kepala sekolah.
‘siapa kau, beraninya kau masuk tanpa
mengetuk pintu’ kata kepala sekolah sambil berkacak pinggang
‘cih, tidak sopan. Aku akan masuk ke
sekolah ini, dank au harus menyetujinya’ kata akiyama dengan tatapan mata yang
menyala.
Zzziiingggg ……………
‘b-baik akan aku lakukan, kau silakan ikut
aku. A-akan aku antar kan ke kelas mu’ kata kepala sekolah setelah menerima
pengendalian pikiran dari akiyama.
Tanpa berlama lama kepala sekolah pun
berjalan menyusuri koridor ruang kelas dan mencari ruang kelas yang akan aku
tempati. Hingga aku tertarik dengan satu ruang kelas yang memancarkan aura yang
sama seperti beberapa minggu yang lalu, Yah kela itu adalah kelas X-2.
‘aku rasa disini dirimu berada, yah tak
sulit bagiku untuk menemukanmu bukan’ kata akiyama dengan seringai diwajahnya.
Kepala sekolah pun mengetuk pintu dan
masuk ‘aku membawa murid baru, jadi terima dia dengan baik’ kata kepala sekolah
pada salah satu staf guru yang sedang mengajar
‘iyah baik pak’ katanya pada kepala
sekolah yang tak lama langsung meninggalkan kelas itu ‘dan kau silakan masuk
dan kenalkan dirimu’ kata guru itu
Akupun masuk dan berdiri didepan kelas
‘Akiyama Van Justeins’ kataku sambil mata ku mencari sosok yang kucari. Sesaat
mataku terkunci pada satu arah, yah pada gadis yang kini menampikan ekspresi
terkejutnya dan aku langsung menghampirinya ‘tak susah bagiku untuk
menemukanmu, my fiance’ kata ku setengah berbisik
ditelinganya.
Akarui prov
Angin berhembus kencang, menerpa tiap tiap
pepohonan yang ada dilingkungan sekolah, akarui menarik nafas panjang dan
menghembuskannya perlahan. Yah dipagi hari yang lumayan cerah ini, ia dibuat
teringat dengan kejadian beberapa minggu yang lalu, kejadian yang sempat
membuat nya menjadi tertekan dan terbebani. Akarui memejamkan mata berusaha
menenangkan hati dan pikirannya, tapi yang terjadi malah ia terus dihantui
dengan sekelebat rekaman memori kejadian itu yang terus terulang. Disaat ia
sedang berkonsentrasi dengan pemikirannya sendiri ia dibuat kaget dengan sikap
Lucia yang menyenggol tangannya.
‘aka-chan, hayoo lagi melamunkan apa?’
katanya dengan wajah penuh menyelidik menatap akarui
‘heh? Nani? Akh tidak tidak’ kataku
seketika tersadar dari lamunanku.
‘benarkah? Hn kurasa kau sedang memikirkan
sesuatu sampai tidak tahu kalo sudah ada Takatori Sensei’ timpal Lucia yang
masih dengan ke ingin tahuannya
‘aih, iyah benar. Eh akh aku tahu ko
Takatori Sensei sudah masuk Luciaa’ tukas ku yang sudah sebal karena ke ingin
tahuan Lucia yang besar
Sesaat aku dan Lucia berdebat ringan,
terdengar ketukan pintu, dan tak lama knop pintu pun berputar. Terlihat disana
ada kepala sekolah yang sedang berbicara dengan Takatori Sensei, tak lama
kepala sekolah pun berlalu keluar dan entah kenapa aku jadi memiliki firasat
yang tidak enak.
Yah selang tak berapa lama kepala sekolah
meninggal ruang kelas, Takatori Sensei mempersilakan seseorang untuk masuk dan
memperkenalkan diri. Sepertinya ada murid baru yang akan masuk kekelas ini.
benar saja seseorang masuk dan, yah entah kenapa wajah seseorang itu taka sing
bagiku.
‘hey, aka-chan. Sepertinya akan ada murid
baru dikelas kita yah’ katanya menghentikan pikiran ku yang menerawang
‘eh eun iyah,’ kata ku gugup entah kenapa
perasaan ku makin tidak enak
‘dan sepertinya dia melihat kearah sini
terus, tapi dia terlihat ganteng bukan’ kata Lucia yang tidak jelas terdengar
oleh ku
Tanpa disadari seseorang itu berjalan
kearah ku, dan entah bagaimana caranya jantung ini memacu lebih cepat dari
biasanya. Ada perasaan gelisah menyelimuti ku, hingga ia mendekat kearah ku dan
berbisik ‘tak susah bagiku untuk menemukanmu, my fiance’ didaun
tenga ku. Dan yah saat itu aku baru tersadar dia adalah pemuda yang waktu itu.
DEG DEG DEG ‘mau apa dia disini’ kataku dalam hati.
----------------
jika ingin tahu lebih jelas dan lengkap silakan bisa ke
wab https://www.wattpad.com/user/AkaruiIzumi
dan https://www.wattpad.com/story/50244898-curse-of-the-vampire
arigatou ne ....
By : elsayuliawati9603