Hatsune Miku

Archive for 2016

  • Mengenal Roleplayer

    0
    Apa itu roleplayer ? sejak kapan roleplayer muncul ?

       Roleplayer atau bermain peran yang akrab banget disebut RP  adalah sebuah kegiatan dimana kita memainkan suatu peran menjadi orang atau tokoh yang telah ada. Roleplayer sendiri dikenal dan mulai merambat masuk ke Indonesia melalui media social twiter dan facebook sekitar tahun 2011 ( kurang lebih nya :p ), jadi pada dasarnya jika ingin bermain Roleplayer alias RP harus memiliki akun media social dahulu. Pada awalnya roleplayer sendiri bertujuan untuk mempromosikan artis atau character  yang mereka perankan. Misalnya jika kita menyukai artis yang baru debut dan belum begitu dikenal, diharapkan dengan kita bermain peran menjadi dirinya secara tidak langsung kita membuat artis tersebut lebih dikenal. Hal ini dikarenakan dengan kita bermain di media social yang memudahkan kita bertukar informasi dengan cepat dan lebih luas.

      Oh iyah roleplayer sendiri yang sering dimainkan ialah tokoh anime, k-pop, j-pop dan artis ataupun actor barat. Nantiya para RP tersebut akan bermain, dengan memasang profil dibio akun media social masing-masing yang menggambarkan seolah-olah mereka tokoh dari character yanga mereka perankan. Dan tentunya mereka dapat memposting sebuah status hingga berkomunikasi selayaknya mereka adalah character tersebut.  Di dalam roleplayer sendiri biasa menggunakan beberapa istilah yang akan dibahas pada season selanjutnya .

      Roleplayer sendiri juga memiliki sisi positif dan negative dalam perkembangan teknologi yang seperti sekarang ini. Pertama akan dibahas sisi positif dari roleplayer, pertama dapat memamu para remaja dalam kreatif dan imajinatif dalam menulis. Hal ini dapat dilihat dari saat mereka (para RP-ers) memainkan plot ( sebuah drama atau lebih dikenal dengan funfiction) yang bias dimainkan sendiri atau beberapa bermutual (dialog). Nah selain sisi positif pasti ada sisi sebalik nya alis sisi negativenya salah satunya dapat mempengaruhi kepribadian seseorang menjadi anti social. Akun Roleplayer sekarang ini digunakan sebagai sarana mencari jodoh dan memuaskan hawa nafsu user (pengguna). Banyak orang yang memutuskan untuk menjadi RolePlayer karena melihat beberapa dari teman-teman mereka yang juga seorang RolePlayer mendapatkan pasangan dari akun RolePlayer mereka.

      Jadi sampai disini ada yang masih belum mengerti tentang dunia roleplaying atau roleplayer ? untuk yang masih baru mau bergabung diduni roleplayer disarankan untuk lebih membatasi diri yah. Dan harus tahumana yang boleh dijajaki / dimainan mana yang tidak boleh. Kenapa saya bilang begitu ? semua lantaran karena banyak dari saat ini yang bermain rolplayer anak anak dibawah umur. Tentu saja saya berbicara seperti ini bukan karna saya sok tahu tapi karena saya pernah bertemu dengan mereka mereka yang masih dibawah umur ( smp ) yang bermain rolplayer di rate 18+ yang tentunya bukan rate yang harus nya mereka mainkan. Jadi intinya bijak lah dalam bermain rolplayer ini (duhh Bahasa gw ).

     Okey sampai disini yah pembahasan kita, buat lebih jelasnya tunggu seaseon selanjutnya yah :*
  • Curse Of The Vampire

    1


    Description

    Akarui izumi atau Zumizumi Rui seorang model memiliki sebuah project majalah bertema hollowen, untuk itu ia sedang menguji nyalinya agar ia dapet memerankan character dalam seisi pemotretan lusa besok. dengan mendatangi sebuah yang berada dibilangan daerah Kyoto , yang tiba tiba mendapati sebuah ruangan terbesit ketertarikan untuk memasuki ruangan tersebut. dan ia mendapati sebuah kejanggalan, hingga ia memberanikan diri memasuki ruangan tersebut. 

    apa yang sebenarnya ada didalam ruangan tersebut? dan apa yang menariknya untuk memasuki ruangan tersebut?

    --------------------------


    Awal yang indah … ?


    Upacara penerimaan murid baru telah usai beberapa menit yang lalu, para murid berkelompok berdasarkan kelasnya masing masing. Mereka bersiap memasuki kelas masing masing, beberapa dari mereka sudah mengenal saat di SMP lalu. Sementara yang lainnya masih canggung dengan suasana baru yang mereka lihat saat berada di Genius Gakuen.
    Seorang gadis dengan tinggi 168 sentimeters dengan surai coklat gelap yang dikepang 2 dan bermegane dengan frame berwarna serasi dengan surainya, berdiri dengan membaca buku yang entah apa judulnya. Nama “Akarui Izumi – X2” yang tertera pada name tag yang terbordir di bajunya. Sama seperti gadis lain yang berada di Genius Gakuen, di menggenakan seragam sailor dengan kerah berwana hitam dengan garis putih dipadukan dengan dasi berwarna merah yang dibentuk menyerupai pita, rok hitam diatas lutut dipadukan dengan kaos kaki panjang hingga lutut dan sepatu pantofel hitam.
    Gadis yang bernama Akarui Izumi sebut saja ia Aka, sedang berdiri sambil membaca buku yang berada ditangannya, membiarkan celotehan gossip teman temanya yang membicarakan para senpai yang yang tampak keren ‘dimata mereka’. Hingga mereka membicara salah satu idol model top agency sugar sugar yang sedang naik daun. Membuat Aka melebarkan telinganya mendengarkan komentar komen tar mereka tentang model top ‘ZumiZumi Rui’
    “Aka menurut mu bagai mana mungkin tidak gossip yang beredar mengenai ‘Zumizumi Rui akhir akhir ini yang bilang ia terdaftar disekolah kita ? kau percaya itu tidak?” salah satu temannya menyenggol Aka yang sedang asyik dengan bukunya
    “Aka mana tahu tentang ‘ZumiZumi Rui’ ia saja tidak tertarik pada majalah atau pun fashion fashion yang ada” timpal Lucia salah satu sahabat nya sejak ia SMP
    “ah benar, Aka kan selalu saja berkelimang dalam dunia didalam buku buku itu, mana mungkin Aka tahu hal seperti itu Lucia” timpal salah satu temannya yang diketahui bernama yuka
    “akh, tentu saja. Membaca buku lebih bermanfaat ketimbang membaca majalah atau pun tentang fashion” Aka menimpali kedua sahabatnya “kau tahu membaca buku akan lebih menambah wawasan mu”
    Percakapan tentang senpai dan Idol itu pun bergulir hingga mereka memasuki ruangan kelas. Aka hanya menyimak celotehan gosip mereka yang menurutnya sangat tidak bermanfaat itu.

                                                                   

    Ponsel akarui berdering, sebuah SMS baru saja masuk. Akarui mengerjap pelan, terganggu dengan suara ponselnya saat masih berada didalam kelas. Gadis itu mengambil ponselnya yang masih berada didalam tas nya, dan segera membuka SMS tersebut.
    Hal yang pertama yang didapatkannya setelah membuka SMS tersebut ialah sebuah pekerjaan yang baru saja dikirimkan oleh menejernya. Akarui mengerjap pasrah ‘hn, hari pertama masuk sekolah sudah dapat pekerjaan baru. Tidak bisa kah aku beristirahat sebentar saja’
    Akarui segera memasukan kembali ponselnya kedalam tasnya, tubuhnya terasa lemas tidak bersemangat. Bagaimana mungkin saat hari pertama sekolah ia sudah harus menerima pekerjaan yang baru. Jika diingat ingat dalam beberapa bulan terakhir akarui telah dibanjiri dengan beberapa perkerjaan hingga ia masuk sekolah sepertinya semua pekerjaan tidak bisa diajak bekerja sama dengannya.
    “Aka, saat bel istirahat berbunyi bagaimana jika kita makan bento bersama diatap ? sepertinya menyenangkan memakan bento diatap?” Yuka menyentuh akarui sambil berdeham pelan.
    “Eh, engg” Akarui yang sedang melamun sesaat setelah memasukan ponselnya menjawab dengan senyum yang ramah “iyah tentu saja kenapa tidak”
    Bel istirahat berdenting nyaring, murid murid satu per satu  berhamburan keluar kelas untuk menikmati waktu istirahat mereka.
    Akarui, Yuka dan Lucia ikut berhamburan keluar kelas, mereka menuju atap gedung. Di Genius Gakuen menyediakan tempat tempat khusus selain atap gedung untuk para murid mulai dari kantin, mini market, café, taman, hingga fasilitas pendukung sekolah lainnya. Akarui dan kedua sahabatnya itu menuju atap untuk makan bekal disana.
    Disela-sela perjalanannya akarui berhenti sejenak, mengambil ponselnya dan menelpon sang manager untuk menanyai masalah pekerjaannya selanjutnya. Tentu saja hal itu dilakukannya tanpa diketahui kedua sahabatnya tersebut.
    “moshi-moshi, apa menurut mu aku harus mengambil pekerjaan itu sedangkan aku kau tau bukan aku baru saja ingin bersantai sejenak dan memfokuskan diri pada sekolah ku” jelas akarui pada shibuki sang managernya.
    “ ………………… ”
    “souka? Hmn baikalah. Nanti kita akan bertemu di kantor saja. Sepulang sekolah ku dari sini nanti aku akan liat isi kontraknya” jelasnya dengan lemas
    “ ……………….. ”
    “iyah, tolong urus saja. Jangan sampai ada paparazie atau apapun aku tidak ingin ada scandal seperti terakhir itu”
    “ ………………. “
    “iyah baiklah, arigatou” sambil memasukan handphone nya kedalam saku dan mulai berjalan keatap.
    Akarui berjalan kearah atap, ia melihat segelintir siswa dan siswi yang bisa menjalani hari pertama disekolah dengan nyaman dan santai, terbesit perasaan iri terhadap mereka. Yah bagaimana tidak, bisa dibayangkan bukan ? ia harus merangkap menjadi idol sekaligus seorang pelajar dalam waktu yang bersamaan. Semua itu ia lakukan atas dan dasar alas an yang memeang harus ia lakukan, bisa dibilang semua nya hanya karena keterpaksaannya saja. Yah tentu saja semua itu karena maslaah yang membelit keluarganya.

    Flasback on
    Ditengah pekarangan rumah nan luas  diselimuti awan menghitam yang menitikkan air membasahi pekarangan tersebut, terlihat seorang gadis kecil berumur 8thn tengah berdiri dihadapan sebuah makam. Gadis kecil yang masih tidak mengerti apa – apa, gadis kecil yang seharusnya masih memerlukan curahan kasih dan saying keluarga. Tapi tidak untuk nya, yah kecelakaan pesawat yang menimpa kedua orang tua nya telah merampas semua yang ia miliki keceriangan kebahagiaan kenyamanan bahkan kasih saying. Tak sampai disitu, kenyataan bahwa kedua orang tuanya yang juga  terbelit hutang piutang yang mengakibat kan semua asset yang dimiliki oleh kedua orang tua tersebut habis terjual bahkan semua itu masih belum mampu  melunasi hutang yang ada. Hingga hanya tersisa rumah itu satu – satunya, yah tidak terbesit sedikit pun untuk menjual rumah, dimana semua kenangan yang indah telah terukir disana. Hingga ada seseorang yang iba terhadap nya dan mulai mengasuh anak tersebut sampai menjadikannya model.
    “akarui, kau tinggal lah bersama ku akau akan menjaga mu dan aku akan membantu mu melunasi hutang-hutang ada. Apa kau mau ?” Tanya seorang wanita muda pada akarui
    “t-tapi aku tidak ingin keluar dari rumah ini, apapun akan aku lakukan asal semua hutang bisa lunas dan tidak perlu menjual rumah ini shibuki-neechan” tukas akarui sambil menangis
    “hn .. tentu saja tidak aku, bagai mana jika kau bekerja? Uang yang kau hasil kan bisa kau gunakan untuk membayar hutang mu. Bagaimana menurut mu ?” Tanya shibuki sambil mengelus rambut akarui
    “bekerja ? aku harus bekerja apa neechan? Aku masih terlalu kecil dan aku tidak terbiasa bekerja neechan” katanya menangis tersedu
    “hn, benar juga, pekerjaan yang tidak terlalu membebani kau  yah” katanya menimang nimang memikirkannya.
    “hn bagaimana jika akarui bekerja sebagai model? Nanti aku akan mengorbitkan mu. Kebetulan aku memiliki kenalan disalah satu majalah” sambung shibuki
    “tentu saja, aku akan ikut kata neecha, apapun itu akan aku lakukan asal rumah ini tidak dijual. Karena Cuma rumah ini saja yang sekarang aku miliki. Semua kenangan, kenyamanan keceriaan ku terdapat disini. Dan laki mendiang kedua orang tua ku pun ada disini” jelasnya sambil menangis tersedu
    Setelah berbincang bincang bersama teman teman wanita itu ( shibuki ) akarui pun yang saat itu masih kecil mulai menjajaki dunia modeling, mulai dari pahit hingga manis seperti sekarang atau lebih bisa dibiasa disebut naik daun kariernya tetap berjalan bersama shibuki yang kini resmi menjadi manager nya sejak hhutang piutang milik keluarga selesai 3 thn yang lalu.
    Flashback Off
    Sesaat setelah pikirannya menerawang menembus nirwala diujung sana melewati masa – masa pahitnya. Akarui tersadar ia telah sampai diatap dan kini sedang duduk dihamparan atas gedung sekolah bersama sahabat sahabatnya. Yang entah sejak tadi membicarakan apa, akarui tidak terlalu mengambil pusing hal tersebut. Jam istirahatnya dihabiskan bersama sabahabat sahabatnya.
    Hingga jam pelajaran dimulai kembali akarui ,asih tidak terlalu focus pada apa yang diajarkannya. Akarui masih memikirkan pekerjaan yang sudah menantinya dikantornya. Yah ia memang tidak bisa santai sedikit seperti anak anak yang lain, jika seditik saja ia tinggalkan semua akan berantakan, yah kira kira begitulah pemikiran akarui utnuk saat ini.
    Sampai jam pelajaran hari ini selesai, akarui pun terburu buru meninggalkan ruang kelasnya dan sahabatnya. Akarui berjalan menuju kanrtor agency nya yang ia bangun bersama shibuki managernya yang sudah ia anggap sebagai kakkanya itu.
    Akarui pun sampai disebuah gedung bertingakat yang berada ditengah tengah kota yang dibangun untuk kantor agencynya. Akarui berjalan dengan sangat terburu buru karena takut ada yang memergokibnya, because sampai saat ini belum ada yang tau kalau akarui yang terlihat sangat amat sederhana tampilannya menjelma menjadi idol yang berkharismaik.

    Akarui prov
    Akhirnya aku sampai juga disni, dimana tempat ku mencari uang untuk menghidupi ku dan shibuki sebagai tanda terimakasih ku dan saying ku tentunya. Aku berjalan lurus kearaj lift dan memencet tombol 5 paling atas pada tembok tersebut. Yah mungkin kalian mungkin heran kenapa aku bisa masuk kesini dengan mudah dan gampang dan tentunya tanpa diketahui bahwa aku adalah ‘Zumizumi Rui’ tentu saja itu pun juga karena aku disiini mengaku sebagai adiknya shibuki selaku kepala agency disini. Yah aku dan shibuki telah memang banyak kemiripin tak heran memang jika aku dianggap sebagai adiknya shibuki.
    Ting … tong …
    Bunyi lift, yah bunyi lift yang menandakan bahwa aku telah sampai pada lantai paling atas, terang asaja aku langkahkan kaki menuju ruangan shibuki. Dengan perasaan yang tak karuan antara kesal dan senang menerima job yang datang saat hari dimana seharusnya aku menikmati hari pertama menginjak kan masa masa SMA ku. Yah ku ayunkan gagang pintu hingga pintu tersebut terbuka, dan kulangkahkan kakiku memasuki ruangan tersebut. Terlihat seseorang wanita yang duduk sedang mabaca secarik kertas selembar yang berada ditangannya. Tak elang lagi aku menghamburkan diriku kearahnya.
    “shibuki-neechan .. “ rengek ku pada shibuki sambil memeluknya
    “kau sudah datang aka-chan, dan kau kenapa malah merengek?” Tanya sambil mengelus lembut rambut ku
    “aku lelah, dan kau juga kenapa pake segala menerimanya, neechan tau kan aku sedang memfokuskan pada hari hari pertama disekolah?” tanyaku merajuk padanya
    “iya aku tau, tapi jika kita menolak pasti semua kecewa dan tidak aka nada lagi job yang akan datang menghampiri kita. Kau mau itu?” katanya menjelaskan pada ku
    “iyah iyah aku tau, maaf kan aku. So jadi mana pekerjaan yang harus aku lakukan lagi ?” Tanya ku
    “ini, pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya dimana kau akan berperan sebagai wanita yang bersanding dengan iblis yah dan lagi orang itu ingin kau totalitas dalam menghayati peran itu untuk sesi pemotretannya” jelasnya panjang lebar
    “oh, jadi temanya kali ini adalah hallowen yah, hn aku baru kali ini mendapat tantangan begini. Tapi akan aku coba aku akan melatih ke actingan ku neechan” katanya ku bersemangat dengan senyum menghiasi pipi.
    Sesaat setelah melihat kontrak itu aku berjalan keluar meninggalkan shibuki neechan yang masih bergelut dengan kontrak kontrak lainnya. Aku mencari cara bagaimana cara ku mendapatkan feel yang seperti itu, sedanga ku saja ditakutin sedikit langsung takut. Saat sedang pusing memikirkan itu terdengar bisik-bisik segelintir orang.
    “kau tau, katanya tak jauh dari sini tepatnya 3gang dari sini ada sebuah mansion yang menyeramkan” 
    “akh iyah aku dengar gossip itu tapi aku tidak percaya”

    Saat mendengar itu semua terbesit dipikiran ku untuk mencoba memasuki rumah itu dan yah, benar saja saat waktu pulang aku tidak langsung pulang karena ingin berjalan kerumah yang tadi jadi bahan pembicaraan di kantor agency ku itu.


    ---------------


    sunyi senyap menyelimuti sebuah mansion yang berada dibilangan daerah Kyoto, terasa dingin dan hawa yang sangat teramat mencekam. Terpancarkan oleh mansion itu. Tak seorang pun yang berani datang kesana, kecuali gadis itu. Ada sekelebat rasa takut menghampiri gadis itu, tapi semua itu dihiraukannya. Ia tetap berjalan memasuki gerbang tua yang ditafsir tak kalah tua dengan rumah peninggalan kedua orang tuanya. Ia masuk dengan harapan tidak akan merasa kan ketakutan terhadap hal hal mistis. Yah jika saja bukan karena pekerjaan yang akan ia lakukan dalam waktu kurang dari 2minggu ini, ia tak akan mau untuk seperti ini.
    Langkahnya pun terhenti didepan sebuah pintu besar,ia memutar gagang pintunya dengan perasaan yang kacau. Terlihat gelap dan hanya ada beberapa perabotan yang telah usang tapi masih terawat. Ia terus berjalan lebih dalam kerumah itu dengan tetap memerhatikan sekeliling dan terus menambah kewaspadaannya.
    Saat ia memasuki tiap tiap ruangan terasa biasa saja sekalipun sedikit hawa dingin menyelimutinya, hingga ia memasuki sebuah ruangan yang menurutnya paling istimewa yang terlihat dari pintu kamar yang diberi ornamen merah kehitam hitaman itu. Didalam ruangan itu ia tak melihat sebuah kejanggalan, hingga matanya terkunci pada satu titik dimana ia melihat dari depan pintu sebuah peti persegi panjang berada didlam ruangan itu. Dengan rasa penasaran yang menyelimutinya ia mendekatinya hingga ia dikejutkan dengan sesosok pemuda yang berada disebuah tempat tidur kaca atau bisa disebut peti.
    Dengan jantung yang berdetak kencang, ingin rasanya ia pergi dari sana sekrang juga, tapi ada perasaan penasaran juga yang menyelimutinya. Ia pun memutuskan untuk membuka peti tersebut, dan saat ia akan menyentuh sesosok pemuda tersebut, pemuda itu pun membuka matanya. Dengan gerakan reflex yang ia miliki akarui pun mundur hingga ia menabrak sebuah lemari  yang berada tepat dibelakangnya. Dan alhasil ia tak bias kemana mana hingga sesosok pemuda itu menghampirinya dan melotot kearahnya.
    Pemuda itu pun memegang dagunya dan menengadahkan dagunya keatas, hal itu membuat akarui semakin gemetaran dan ketakutan.
     ‘siapa kau, yang sudah membangunkan tidur ku selama ini’ kata pemuda itu dengan tatapan yang tajam.
    ‘a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud?  Dan siapa kau ?’ Tanya sedikit ragu setelah mendengar pemuda itu yang terbangun dari tidurnya.
    ‘apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari tidur ku ?’ Tanya pemuda itu tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
    ‘a-aku tidak ingin apa-apa’ katanya ragu dan memalingkan wajah nya dari tatapan pemuda dihadapannya itu ‘ma-maaf jika aku eun .. telah membangunkanmu’ sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak meninggalkan tempat itu.
    ‘cih, tidak sopan’ gerutu pemuda itu sambil terbesit seutas senyum di bibirnya ‘kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa lepas dari ku’ kata pemuda itu seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan gadis itu hendak menghentikannya.
    Akarui terlonjak saat mendapati pemuda itu telah berada didepannya, seingatnya ia telah meninggalkan pemuda itu dan bagaimana mungkin pemuda itu kini telah berada dihadapannya. Dengan sedikit rasa keberanian yang dimiliki akarui ia pun mencoba mengeluarkan suaranya sebisanya.
    Dengan sekali tarikan nafas dan menghembuskannya perlahan ‘aku sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, dan aku tidak tau jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta maaf dan aku akan pergi permisi’ kata akarui membalas tatapan tajam pemuda itu dan seketika itu ia berlari dengan kencang sebelum pemuda itu bereaksi.
    Zinggg………
    Ada perasaan aneh sesaat setalah akarui membalas tatapan dari pemuda itu, entah perasaan apa itu tapi yang ia tahu bahwa seperti ada sengatan listrik yang terjadi diantara ia dan pemuda itu. Tapi perasaan aneh itu dihilangkannya setelah ia tersadar tidak aman untuknya jika lebih lama berada ditempat itu. Akarui pun berjalan menerobos pintu gerbang mansion itu dengan tergesa-gesa.

    Akiyama Prov ..
    Saat masih tergaja dalam tidurnya, akiyama merasa gelisah atas perasaannya saat ada seseorang yang seakan memintanya untuk terbangun dari tidurnya. Perasaan itu semakin makin menusuk dan semakin kuat ia rasakan. Hingga ia merasakan ada sesuatu yang memaksanya untuk membuka mata, saat ia akan membuka matanya didapatinya seorang gadis yang terlonjak kaget. Dengan kesadarannya yang belum pulih benar benar ia menatap tajam gadis itu yang secara perlahan mundur kebelakang.
    ‘siapa gadis itu? Dan kenapa ada perasaan aneh’ pikirnya dalam hati yang masih bingung dengan perasaannya. Hingga tiba tiba ia mendengar sebuah benturan tidak dari arah gadis itu, yah gadis itu menabrak sebuah lemari. Hal itu membantu mengembalikan kesadarannya dan ,meyampingkan pikirannya yang tadi. Dengan perlahan ia mendekati gadis itu dan manatap tajam matanya, ia pun memegang dagu dan menengadahkan dagu gadis itu keatas.
    ‘siapa kau, yang sudah membangunkan tidur ku selama ini’ kata akiyama dengan tatapan yang tajam
    ‘a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud?  Dan siapa kau ?’ Tanya gadis itu yang terlihat sedikit kakutan dari reaksi tubuhnya.
    ‘apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari tidur ku ?’ Tanya akiyama tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
    ‘a-aku tidak ingin apa-apa’ katanya ragu dan memalingkan wajah nya dari tatapan pemuda dihadapannya itu ‘ma-maaf jika aku eun .. telah membangunkanmu’ sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak meninggalkan tempat itu.
    ‘cih, tidak sopan’ gerutunya sambil terbesit seutas senyum di bibirnya ‘kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa lepas dari ku’ kata akiyama seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan gadis itu hendak menghentikannya.
    Sesaat tidak ada reaksi dari gadis itu, yang ia tahu hanya rasa ketakutan yang mungkin gadis itu rasakan karena masih terlihat jelas jika gadis itu gemetaran. Hingga saat gadis itu mendongakkan wajahnya dan manatap balik matanya hingga mata keduanya bertemu, ada perasaan aneh menghampirinya. Perasaan yang tadi sempat ia rasakan yang membuatnya terbangun, dan perasaan yang menariknya untuk mendekat serta memeluk gadis itu. Belum selesai pikirnnya menelaah siapa sebenarnya gadis itu, gadis itu itu sudah angkat bicara.
    ‘aku sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, dan aku tidak tau jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta maaf dan aku akan pergi permisi’ kata akarui yang sesaat kemudian berlari menjauh dari tempatnya berada.
    Akiyama yang masih tidak bergeming dari tempatnya, masih mencoba mencerna semua yang terjadi dan yang ia rasakan. Hingga gadis itu menghilang dibalik pintu, ia sadar akan kepergian gadis itu dan tidak ada niatan untuk mengejarnya sebelum ia mengerti akan semua yang terjadi. Dan tanpa sadar terlintas dipikirannya,
    ‘apa mungkin dia adalah orangnya? Dan jika benar dia orangnya maka tidak sulit untuk ku menemukannya’ seutas senyum tanpa arti tergambar diwajahnya ‘tunggulah aku akan menemui mu’.
    Dan dengan langkah yang penuh percaya diri ia keluar dari kamarnya, yah ia keluar dari tempat persembunyiannya selama ia tertidur. Langkahnya begitu pasti membuka pintu rumahnya yang selama 15thun ini tertutup rapat. Ada seutai harapan dengan seutas senyum tersungging diwajahnya, memikirkan tidak akan lama lagi tiba saatnya untuk nya bertemu dengan gadis itu lagi.


    Matahari mulai menyongsong dan menyombongkan dirinya dengan kilauan sinarnya, yang mulai menembus kaca memenuhi ruangan yang didominasi dengan warna biru laut itu. Dengan ditambah ornament ornament hiasan dinding bergambar pemandangan pemandangan yang membuat kenyamanan tersendiri dengan tatanan tatanan ruangan yang sedemikian rupa menambah kesan luas.

    Ditengah – tengah ruangan terletak tempat  tidur berukuran king size dan terlihat seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Tidak jauh dari tempat gadis itu berada, tepat didepan pintu terlihat seorang gadis lain dengan paras tak kalah cantik dan menariknya dengan gadis yang tertidur itu.
    ‘aka-chan, mau sampai kapan kau bermalas malas begitu? Bangun lah .. kau tidak ingin terlambat bukan?’ kata gadis yang tadi berada didepan pintu dan telah berpindah disamping tempat tidur
    ‘uhh.. shibuki-neechan bisa kah aku tidur sebentar lagi, 5menit lagi .. kumohon’ katanya pada gadis yang bernama shibuki itu dengan merengak
    ‘dasar, masih saja tidak berubah padahal sekarang kau sudah bukan anak anak lagi’ katanya menggelengkan kepala melihat kelakuan akarui yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri. ‘sudah pokonya aku tunggu dimeja makan, jangan lama lama aka-chan’ berjalan keluar kamar
    ‘uhh.. iyah iyahh neechan..’ kata akarui, yang diiringin langkahnya turun dari tempat ternyamannya.
    Dia berjalan menuju kamar mandi, mengambil handuk di tempatnya dan menutup kamar mandi. Selama hampir 30 menit ia berada didalam kamar mandi dan kini ia keluar dengan sudah berpakain lengkap. Dengan cepat ia berdandan didepan meja riasnya, dan setelah selesai ia langsung menyambar tasnya dan berjalan keluar kamarnya.
    Dia berjalan kearah ruang makan, dan didapatinya shibuki-neechan wanita yang di sayanginya sekaligus keluarnya satu taunya yang ia miliki saat ini. Dia berjalan lurus kearah shibuki-neechan dan mencium pipinya dari samping. Dan langsung mengambil tempat duduk disebelah kanan wanita itu.
    ‘apa tidak bisa lebih cepat lagi aka-chan?’ katanya masih sibuk mengoles selai diatas roti tawar ditangannya
    ‘hehehe .. gomenne neechan, habis aku lelah sekali’ kata akarui seraya menyambar roti yang telah dioles kan shibuki tadi.
    ‘iyah, aku tau. Tapi aku senang dan bangga pada mu kau bisa menyelesaikan pemotretan sekaligus iklan itu’ katanya seraya ikut melahap roti ‘ditambah kau bisa menghilangkan rasa ketakutan mu akan hal hal mistis’ lanjutnya
    ‘ahaha, itu semua kan karena profesionalitas ku dan terlebih untuk neechan juga’ katanya menanggapi perkataan shibuki dengan santai.
    ‘hn, tentu. Tapi aku penasaran bagaimana cara mu menghilangkan ketakutan mu dalam waktu hanya 2minggu?’ tanyanya penasaran pada akarui yang ia tau akarui memiliki ketakutan berlebih dengan hal itu.
    Sesaat dia terdiam, mendegar lontaran pertanyaan dari nee-channya. Dia tidak tahu apa yang harus dikatannya, mungkinkah dia ceritakan hal yang dialaminya ? pasti lah nee-channya akan khawatir dan ia tidak ingin membuat nee-channya khawatir. Masih jelas ingatannya apa yang menimpanya 2minggu lalu, disebuah mansion tak jauh dari tempat agencynya berada. Mengingatnya mebuatnya bergidik ngeri, seketika itu ia menggelengkan kepalanya reflex.
    ‘aka-chan? Kau tidak apa apa?’ Tanya shibuki khawatir melihat ekspresi akarui yang tiba tiba berubah.
    ‘ehh .. eun iyah aku tidak apa apa ko’ katanya tertegun ‘oh yah aku berangkat dulu, sudah waktunya aku berangkat. Terimakasih untuk sarapannya’ katanya berlalu begitu saja.
    ‘heh’ shibuki masih bingung apa yang terjadi sebenarnya pada akarui, ia seolah berubah pendiam lagi. Padahal jika hanya ada mereka berdua akarui tidak pernah diam seperti tadi. Rasa khawatir mulai menyelimuti shibukhi.

    Akiyama prov
    Udara panas matahari pagi mulai menghangat kan sekeliling gedung putih, terlihat beberapa murid berlalu lalang menyusuri jalan ke gedung putih. Aku berdiri menatap gedung putih yang bertulisan ‘Genius Gakuen’ aku langkahkan kaki ku memasuki gedung putih, terasa berbeda tapi tetap memancarkan aura yang sama. Yah sangat terlihat banyak sekali perubahan yang terjadi dikota ini, kemajuan nya sangat berkembang pesat. Aku terus berjalan menuju ruang kepala sekolah, yah mungkin memang banyak yang berubah tapi tata cara untuk masuk kesekolah tidak berubah bukan? Masih harus melalui proses yang berteletele. Yah kini aku sampai tepat didepan ruang kepala sekolah.
    ‘siapa kau, beraninya kau masuk tanpa mengetuk pintu’ kata kepala sekolah sambil berkacak pinggang
    ‘cih, tidak sopan. Aku akan masuk ke sekolah ini, dank au harus menyetujinya’ kata akiyama dengan tatapan mata yang menyala.
    Zzziiingggg ……………
    ‘b-baik akan aku lakukan, kau silakan ikut aku. A-akan aku antar kan ke kelas mu’ kata kepala sekolah setelah menerima pengendalian pikiran dari akiyama.
    Tanpa berlama lama kepala sekolah pun berjalan menyusuri koridor ruang kelas dan mencari ruang kelas yang akan aku tempati. Hingga aku tertarik dengan satu ruang kelas yang memancarkan aura yang sama seperti beberapa minggu yang lalu, Yah kela itu adalah kelas X-2.
    ‘aku rasa disini dirimu berada, yah tak sulit bagiku untuk menemukanmu bukan’ kata akiyama dengan seringai diwajahnya.
    Kepala sekolah pun mengetuk pintu dan masuk ‘aku membawa murid baru, jadi terima dia dengan baik’ kata kepala sekolah pada salah satu staf guru yang sedang mengajar
    ‘iyah baik pak’ katanya pada kepala sekolah yang tak lama langsung meninggalkan kelas itu ‘dan kau silakan masuk dan kenalkan dirimu’ kata guru itu
    Akupun masuk dan berdiri didepan kelas ‘Akiyama Van Justeins’ kataku sambil mata ku mencari sosok yang kucari. Sesaat mataku terkunci pada satu arah, yah pada gadis yang kini menampikan ekspresi terkejutnya dan aku langsung menghampirinya ‘tak susah bagiku untuk menemukanmu, my fiance’ kata ku setengah berbisik ditelinganya.
    Akarui prov
    Angin berhembus kencang, menerpa tiap tiap pepohonan yang ada dilingkungan sekolah, akarui menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Yah dipagi hari yang lumayan cerah ini, ia dibuat teringat dengan kejadian beberapa minggu yang lalu, kejadian yang sempat membuat nya menjadi tertekan dan terbebani. Akarui memejamkan mata berusaha menenangkan hati dan pikirannya, tapi yang terjadi malah ia terus dihantui dengan sekelebat rekaman memori kejadian itu yang terus terulang. Disaat ia sedang berkonsentrasi dengan pemikirannya sendiri ia dibuat kaget dengan sikap Lucia yang menyenggol tangannya.
    ‘aka-chan, hayoo lagi melamunkan apa?’ katanya dengan wajah penuh menyelidik menatap akarui
    ‘heh? Nani? Akh tidak tidak’ kataku seketika tersadar dari lamunanku.
    ‘benarkah? Hn kurasa kau sedang memikirkan sesuatu sampai tidak tahu kalo sudah ada Takatori Sensei’ timpal Lucia yang masih dengan ke ingin tahuannya
    ‘aih, iyah benar. Eh akh aku tahu ko Takatori Sensei sudah masuk Luciaa’ tukas ku yang sudah sebal karena ke ingin tahuan Lucia yang besar
    Sesaat aku dan Lucia berdebat ringan, terdengar ketukan pintu, dan tak lama knop pintu pun berputar. Terlihat disana ada kepala sekolah yang sedang berbicara dengan Takatori Sensei, tak lama kepala sekolah pun berlalu keluar dan entah kenapa aku jadi memiliki firasat yang tidak enak.
    Yah selang tak berapa lama kepala sekolah meninggal ruang kelas, Takatori Sensei mempersilakan seseorang untuk masuk dan memperkenalkan diri. Sepertinya ada murid baru yang akan masuk kekelas ini. benar saja seseorang masuk dan, yah entah kenapa wajah seseorang itu taka sing bagiku.
    ‘hey, aka-chan. Sepertinya akan ada murid baru dikelas kita yah’ katanya menghentikan pikiran ku yang menerawang
    ‘eh eun iyah,’ kata ku gugup entah kenapa perasaan ku makin tidak enak
    ‘dan sepertinya dia melihat kearah sini terus, tapi dia terlihat ganteng bukan’ kata Lucia yang tidak jelas terdengar oleh ku
    Tanpa disadari seseorang itu berjalan kearah ku, dan entah bagaimana caranya jantung ini memacu lebih cepat dari biasanya. Ada perasaan gelisah menyelimuti ku, hingga ia mendekat kearah ku dan berbisik ‘tak susah bagiku untuk menemukanmu, my fiance’ didaun tenga ku. Dan yah saat itu aku baru tersadar dia adalah pemuda yang waktu itu. DEG DEG DEG ‘mau apa dia disini’ kataku dalam hati.

    ----------------

    jika ingin tahu lebih jelas dan lengkap silakan bisa ke wab https://www.wattpad.com/user/AkaruiIzumi dan https://www.wattpad.com/story/50244898-curse-of-the-vampire
    arigatou ne .... 
  • Copyright © - The Sea Of ​​Life

    The Sea Of ​​Life - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan